Borobudur, Sulaiman, dan Atlantis

Adakah rekan-rekan sudah membaca dongeng tentang Borobudur sebagai buatan Sulaiman dan para Jin? Atau tentang bahwa Borobudur adalah buatan Sulaiman dan Indonesia adalah Atlantis? Jika belum, saya anjurkan anda menghemat waktu dan tidak perlu membacanya. Di sini saya berikan kesalahan 15 argumen tentang Borobudur adalah kuil Sulaiman.

======================

1. Di buku-buku Ilmu Sejarah kita disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa, bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.

Salah, dari perbandingan gaya tulisan yang diukir di Borobudur diperkirakan bahwa Borobudur dibuat dengan oleh wangsa Syailendra yang berkuasa di Jawa Tengah sekitar 760-830 Masehi. Perkiraan bahwa Borobudur didirikan abd 9 Masehi sama sekali bukan dari carbon dating.

2. Fenomena angka 19 di Qur’an dan Borobudur. Lempengan emas bertuliskan basmalah di Borobudur.

Penulis hanya menunjukkan signifikansi angka 19 di quran (menurut beliau). Sama sekali tidak ada bahasan terhadap signifikansi angka 19 di Borobudur.

Gambar artefak terlalu kecil, penulis tidak memberikan data mengenai nama artefak di katalog museum, silahkan yang sempat bisa mengecek ke museum nasional benarkah artefak tersebut ditemukan di Borobudur.

3. Posisi Borobudur yang segaris lurus dengan candi pawon dan Mendut menjadi bukti bahwa mereka dibuat dengan jin. Ini dibuat untuk menggambarkan gerhana, Borobudur sebagai matahari.

Banyak bangunan yang dibuat segaris lurus tanpa bantuan jin. Borobudur menggambarkan mandala yang merepresentasikan alam semesta, bukan matahari saja.

mandala, sama sekali ndak mirip Borobudur yah?

4. Dalam Al Qur’an diceritakan bahwa istana saba berupa piring-piring dan patung-patung.

Banyak wihara atau kuil Buddha yang menampilkan patung Buddha duduk di atas teratai yang tampak seperti piring (sebagaimana di Borobudur). Apakah itu juga istana Saba?

5. Sleman berasal dari kata Sulaiman

Sayang sekali, pernyataan ini tidak disertai narasi sejarah lokal yang cukup. Saya sendiri masih perlu belajar mengenai toponimi.

6. Ratu Boko diambil dari nama Ratu Buko/Bilqis

Sama seperti diatas.

7. Di dalam Qur’an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada buah: Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.

8. Lalu diceritakan di dalam Al-qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.

Oke, kali ini kita berhadapan dengan ayat Quran. Namun kali ini kita berhadapan dengan tataran tafsir. Ayat Quran menyatakan tanah subur di Saba’ dan tentang buah yang pahit. Menyebut bahwa itu merujuk ke Jawa adalah tafsir, dan saya menolak tafsir ini.

Saya merasa risi dengan gaya bahasa kutipan quran tersebut, oleh karenanya saya mencoba menengok terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesianya (saya menggunakan terjemahan terbitan Saudi, terjemahan dari Depag). Rupanya bunyinya berbeda:

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Alla) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan kiri (kepada mereka dikatakanlah): “Makanlah olehmu dari rezki yang dianugrahkan dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (negerimu) adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun. (34:15)

Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsl dan sedikit pohon sidr (34:16)

Maka terlihat disini bahwa dalam terjemahan bahasa Inggris maupun Indonesia tidak menyebut hutan melainkan kebun, monggo bagi yang memiliki kemampuan bahasa arab lebih baik bisa menjelaskan mengapa Fahmi Basya menterjemahklannya sebagai hutan. Terjemahan Depag juga memberikan keterangan bahwa pohon atsl merujuk ke pohon cemara sedangkan pohon sidr adalah bidara, berbeda dengan Maja yang merupakan keluarga jeruk.

9. Dimana seperti dalam Alqur’an Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.

Yang anda lihat diatas hanyalah selapis pakaian, bukan dua lapis seperti yang diungkapkan Fahmi Basya. Dan siapa yang tahu kalau pembuat patung tersebut hendak menunjukkan figur yang mengenakan sutra?

10. Diceritakan lagi di Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As.

Mari kita tengok wikipedia:

The islands have been inhabited for thousands of years. In 1568, the Spanish navigator Álvaro de Mendaña was the first European to visit them, naming them the Islas Salomón.

Pulau Salomo diambil dari nama Sulaiman, tapi bukan karena nabi Sulaiman sering liburan ke sana!

11. Relief-relief di candi mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang mengantar surat kepada ratu Bilkis.

Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.

Entah kenapa cara KH Fahmi Basya tentang relief hanya mengambil gambar seekor burung. Di mana cerita keseluruhannya? relief tersebut tidak lain adalah bentuk kuno komik yang kita kenal saat ini, tentu sana anda tidak perlu narasi panjang dan puitis, tunjukkan keseluruhan gambar maka kita semua akan bisa melihat apakah narasi yang anda berikan sah atau tidak.

Lagipula, burung hud-hud itu seperti ini:

Hewan bersayap dengan kepala manusia umumnya adalah gambaran mengenai Buraq, bukan hud-hud.

12. Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.

 

Dihancurkan berkeping-keping bukan berarti ia dipisahkan oleh lautan. Jika kita lihat terjemahan Quran dari depag maka kita akan dapati “… Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan aman.” (Saba’:18). Saya rasa kita tidak dapat berjalan dari kota-kota Indonesia dengan hanya berjalan.

13. Indonesia adalah negeri SABA yang hilang, yang oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis yang hilang.

Mari kita cek kutipan dari Plato tentang Atlantis:

For it is related in our records how once upon a time your State stayed the course of a mighty host, which, starting from a distant point in the Atlantic ocean, was insolently advancing to attack the whole of Europe, and Asia to boot. For the ocean there was at that time navigable; for in front of the mouth which you Greeks call, as you say, ‘the pillars of Heracles,’ there lay an island which was larger than Libya and Asia together; and it was possible for the travelers of that time to cross from it to the other islands, and from the islands to the whole of the continent over against them which encompasses that veritable ocean.

Bisa kita lihat, mengapa samudra Atlantik dinamai Atlantik adalah tidak lain karena Plato menyebut disitulah adanya Atlantis. Di depan “Pilar Herkules.” Pilar Herkules ini tidak lain adalah selat diantara Gibraltar (Spanyol) dan Jabal Musa (Maroko). Adakah Indonesia terletak di depan selat ini?

14. Diantara Ribuan jumlah para Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan “SU”, sebagaimana Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dll.

Salah, keturunan Sulaiman adalah mereka yang bermarga Su dari Cina.

15. Adanya angin muson di Indonesia semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba’.

Mari kita tengok lagi terjemahan Depag, “Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)…” (Saba:12). Sekali lagi kita lihat, terjemahan yang diberikan depag memberikan tafsiran yang amat jelas. Adalah anugrah dari Allah, perjalanan Sulaiman dengan Angin selama sepagi atau sesore sama jauhnya dengan perjalanan selama sebulan! Ini bukan membicarakan angin muson! Ciri angin pagi dan angin sore ini lebih tepat disebut sebagai angin darat dan angin laut. Buka kembali buku pelajaran anda untuk tahu angin darat dan angin laut ini.

==============

Dari 15 argumen yang dikemukakan Fahmi Basya kita bisa lihat bahwa hanya 3 yang saya belum bisa pastikan salah meski saya amat ragu atas argumen mengenai artefak dan nama Wonosobo dan Sleman. Kita juga belum bisa menguji kedalaman pengetahuan Fahmi Basya tentang Israel atau Sheba (Etiopia) yang memiliki catatan historisnya sendiri tentang hubungan Sulaiman dan ratu Saba’.

Jadi kesesatan argumen Fahmi Basya karena malas melakukan riset atau kebohongan?