Status Wanita Jepang : Dari Masa Edo Hingga Pasca-Perang

Latar Belakang

Jepang adalah negeri Asia pertama yang memodernisasi dirinya. Sejak awal abad 20 Jepang telah diakui negara Barat setara dengan mereka dengan memberi mereka hak yang sama dalam hal hukum. Sepanjang sejarah Jepang modern, salah satu hal yang ikut berubah dalam masyarakat Jepang adalah peranan wanita.

Japanese woman with parasol dressed for winter

Wanita di Jepang memiliki peran dan status yang berubah-ubah. Di masa awal sejarahnya Jepang sempat memiliki Kaisar wanita pada abad ke 8 Masehi (era Heian). Mereka juga dapat menerima warisan dan memiliki hak milik sendiri. Namun di masa sesudahnya, terutama era Edo status dan hak mereka berkurang.1 Tentu saja bagaimana peran, status, dan hak wanita di Jepang dari masa ke masa dapat menjadi bahasan sejarah yang menarik.

Continue reading

Dinamika Sosial Jepang; dari masa Edo hingga Sekarang

Jepang adalah negeri yag mengalami perubahan secara cepat selama abad 19-20. Setelah Komodor Perry memaksa Jepang membuka pelabuhannya pada 1811, Jeepang mulaimembuka diri pada ide-ide asing. Pada 1868 dengan dimulai dari inisiatif politik restorasi Meiji mereka mulai melakukan modernisasi. Tak sampai lima puluh tahun pada 1905 mereka sudah setara dengan bangsa-bangsa Eropa.

japan_crowd

Perubahan-perubahan yang terjadi degan cepat ini tentunya membawa perubahan bagi masyarakat Jepang. Perubahan teknologi dan munculnya industri dengan jelas pasti membawa perubahan cara mendapat penghidupan bagi masyarakat. Dari masa Edo, awal modernisasi Meiji dan Taisho, era militerisme Showa, dan pasca-perang dunia Jepang memiliki karakternya masing-masing yang membawa perkembangan yang berbeda-beda. Mari kita melihat dinamika sosial Jepang mulai dari akhir masa Edo hingga sekarang. Continue reading

50 Tahun Imperialisme Jepang

Jepang dikenal sebagai bangsa Asia pertama yang melakukan modernisasi untuk mengejar barat. Tidak hanya modernisasi yang mereka lakukan tetapi mereka juga melakukan ekspansi imperialis ke wilayah tetangganya. Korea adalah sasaran pertamanya, kemudian meluas bahkan hingga jauh ke selatan, sampai Indonesia.

Generals_Pyongyang_MigitaToshihide_October1894

Bagaimana proses ekspansi ini berlangsung? Bagaimana imperium ini akhirnya runtuh? Continue reading

Jepang di Masa Antar-Perang

Tak sampai setengah abad setelah kedatangan Komodor Perry di pelabuhan Jepang[1], Jepang telah mampu menjadikan dirinya sebagai suatu kekuatan di Asia Timur. Dengan menggunakan kekuatan militernya ia berhasil mengalahkan Tiongkok pada 1894-1895, menjadikan statusnya naik di kalangan Internasional.[2] Memang Jepang telah mentransformasi dirinya menjadi negara modern sejak paruh kedua abad 19. Beberapa modernisasi mereka lakukan mulai dari sistem peradilan (1871), konstitusi (1889), meninggalkan sistem feodal (1871) dan pendidikan massal (1872).[3]

Imperial_Japanese_Army Continue reading

Restorasi Meiji dan Modernisasi Jepang

Jepang adalah salah satu kekuatan asing yang melakukan intervensi di Tiongkok dalam Pemberontakan Boxer (1900).1 Pasukan Jepang menjadi satu-satunya kekuatan yang berasal dari Asia yang tidak berada di bawah pengauh Eropa (Inggris membawa pasukan dari India ketika itu).

Generals_Pyongyang_MigitaToshihide_October1894

Jendral Dinasti Qing menyerah pada perwira Jepang di Pyongyang 1894.

Padahal belum lama sebelumnya Jepang sendiri mengalami tantangan hampir serupa sejak abad 19 ketika kapal-kapal Eropa mulai berdatangan. Bahkan dengan kedatangan 1853 armada Komodor Perry sampai di perairan Jepang mereka harus menghadapi paksaan permintaan dari Amerika Serikat untuk membuka diri mereka bagi Amerika.2 Tentu saja keberhasilan Jepang menempatkan dirinya menjadi sejajar dengan kekuatan Eropa amat mengagumkan dan patut kita bahas. Continue reading

Kemerdekaan& Bahasa Inggris.

…dan “nger” terdengar suara orang bicara, lalu aku bertanya: “Sender mana itu, Bung?” “Sender Saigon entah hanoi,” sahut kawanku. “Bahasa Inggrisnya logat Cina, ganti saja ke Australia.” Knop radio diputar-putar lagi kiri-kanan, kiri-kanan, dan “nger” seseorang sedang bicara bahasa Inggris dan pelan-pelan, sender itu lebih jelas lagi suaranya. Tanyaku kemudian: “..Sender mana lagi ini Bung?” “Sender Australia kira-kira Melbourne,” sahutnya. Aku menggerutu “sayang mengapa aku tidak berbahasa Inggris, salahku sendiri…” Sekonyong-konyong muka kawanku terangkat, dadanya wungal, duduknya menggeser-geser maju mendekat radio- mendengarkan secara sungguh-sungguh, kulit muka dahinya berkerut-kerut memperhatikan suara orang yang berbahasa Inggris. Mendadak aku terkejut mendengar kawan tadi berkata: “Ha… he… ha… Jepang sudah menyerah!”

That’s why you want to learn english!